Agar pernikahan berjalan lancar, Anda perlu memahami beberapa tahapan persiapan pernikahan. Persiapannya memang tidak mudah, apalagi karena harus mempertimbangkan kedua belah pihak. Oleh karena itu, banyak calon mempelai yang menyerahkan segalanya ke tangan wedding organizer untuk menghindari kerepotan.
Persiapan matang harus dilakukan jauh-jauh hari. Namun, sebagai suatu perayaan yang besar, ada banyak hal yang harus diurus. Sebagai panduan dasar, artikel ini telah merangkum sejumlah tahapan persiapan pernikahan yang biasa dijalani oleh para calon mempelai sebelum hari-H.
1. Berniat untuk ibadah
Niat buruk akan memberi hasil yang buruk. Dalam agama Islam, menikah diniatkan sebagai suatu bentuk ibadah kepada Allah Swt. sekaligus untuk mengikuti sunah Rasulullah saw.
2. Persetujuan dengan pasangan/calon mempelai
Pernikahan baru bisa dilaksanan jika sudah ada pasangan. Jadi, pastikan Anda dan pasangan atau calon pasangan (kalau misalnya dijodohkan) sama-sama setuju untuk menikah dengan niat yang baik. Tidak baik jika pernikahan dilakukan karena terpaksa atau sebab-sebab lain yang diharamkan agama.
3. Meminta restu orang tua
Restu orang tua merupakan doa yang baik ketika ingin menikah. Jika orang tua masih khawatir, coba yakinkan mereka dengan melakukan hal-hal positif bersama pasangan.
4. Melamar secara resmi
Lamaran adalah kunjuan resmi keluarga pria ke keluarga wanita. Persiapkan seserahan yang pantas dan datang dengan pakaian yang bersih dan rapi.
5. Menentukan jadwal/tanggal pernikahan
Di Indonesia, penetapan tanggal pernikahan berkaitan erat dengan agama dan budaya. Sementara itu, di luar negeri hal ini lebih dipengaruhi oleh aspek-aspek praktis seperti pemesanan venue atau kondisi tamu undangan.
Salah satu metode yang paling terkenal adalah perhitungan weton. Para tetua di keluarga akan mendiskusikan hari baik untuk menikah. Jika tanggal yang cocok sudah didapatkan, kedua calon mempelai bisa melanjutkan ke persiapan lainnya.

6. Persiapan mental
Pernikahan adalah suatu hubungan yang lebih kompleks daripada pacaran. Rencana membangun keluarga dengan mempunyai anak dan hubungan dengan keluarga pasangan tidaklah mudah. Bisa jadi akan ada banyak kejutan dimana Anda harus siap secara mental.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mengikuti bimbingan/konseling pranikah yang sudah diatur dalam UU No. 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Setelah mendaftar, selama dua hari Anda dan pasangan akan dibekali dengan ilmu tentang pernikahan dan keluarga yang bermanfaat.
7. Persiapan fisik
Kesehatan adalah salah satu hal yang menentukan kebahagiaan. Sebaiknya, tes kesehatan dilakukan oleh kedua mempelai setidaknya enam (6) bulan sebelum hari pernikahan. Tes kesehatan yang dimaksud biasanya meliputi tes golongan darah & rhesus, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan gula darah, TORCH, urine, pemeriksaan penyakit menular, dan USG Ginekologi.
Menurut Tim Medis Siloam Hospital (2023), tingkat kesadaran pasangan mengenai medical chek-up pranikah masih rendah. Padahal, tes kesehatan ini akan sangat berpengaruh pada masa depan terutama jika berencana untuk memiliki anak. Jika ditemukan penyakit selama pemeriksaan, penanganan medis bisa segera dilakukan supaya tidak berdampak negatif di kemudian hari.
8. Persiapan keuangan
Masalah ekonomi menjadi penyebab perceraian terbesar kedua di Indonesia. Berdasarkan data badan peradilan agama tahun 2021 saja, perceraian karena masalah ekonomi mencapai 113.343 kasus (Dihni, 2022).
Pertama calon mempelai perlu menyamakan visi dan misi dalam membina pernikahan. Tantangan pertama yang dihadapi biasanya biaya yang perlu dikeluarkan untuk akad nikah dan resepsi. Ada baiknya jika kedua calon mempelai membuat rencana keuangan menjadi beberapa bagian, misalnya dana darurat, dana keperluan rumah tangga, dana pendidikan anak, tabungan pribadi, dsb.
Perjanjian pranikah
Di luar negeri, membuat perjanjian pranikah (prenuptial agreement) adalah hal yang wajar. Namun, di Indonesia hal ini masih dianggap tabu terutama karena kurangnya informasi.
Perjanjian pranikah umumnya berisi tentang pembagian properti atau aset (kekayaan) jika perceraian terjadi. Akan tetapi, ada juga yang menambahkan pasal kepengurusan anak. Aspek krusial dalam pembuatan perjanjian pranikah adalah keterbukaan, kerelaan, objektif, dan notariil (Imam HW, 2023).
9. Mempersiapkan berkas/dokumen pernikahan
Kalau Anda akan menikah, siapkan berkas/dokumen yang diwajibkan untuk mendaftakan pernikahan di KUA. Meski tampak sepele, hal-hal administratif seperti ini bisa cukup menguras waktu misalnya Anda harus memiliki foto terbaru, membuat surat keterangan, memfotokopi KTP dan KK, dll.
10. Menentukan konsep pernikahan dan tetek bengeknya
Sebelum membahas konsep, pasangan perlu mempersiapkan jumlah uang yang “mau” dikeluarkan untuk acara akad nikah dan resepsi. Selalu prioritaskan kebutuhan utama terlebih dahulu misalnya tempat dan katering.
a. Dekorasi
Konsep macam apa yang diinginkan pasagan akan memengaruhi dekorasi, misalnya konsep tradisional atau modern. Pasangan perlu mempertimbangkan warna, bentuk, dan suasana yang ingin ditampilkan saat acara pernikahan. Entah memakai jasa wedding organizer atau tidak, pastikan Anda memiliki gambaran umum tentang acara pernikahan macam apa yang Anda inginkan.

b. Tempat
Pilihan termurah adalah menikah di rumah mempelai wanita dimana Anda hanya perlu memasang tenda jika rumahnya kurang luas. Yang perlu diperhatikan adalah meminta izin dari pengurus RT/RW setempat. Kekurangannya adalah Anda tidak boleh melakukan resepsi sampai mengganggu para tetangga.
Meski harganya lebih mahal, menyewa tempat di gedung, hotel, atau restoran memiliki beberapa kemudahan. Bahkan ada yang menawarkan paket lengkap termasuk katering, dekorasi, dantata rias. Ingat bahwa Anda harus memesan tempat jauh-jauh hari supaya pernikahan bisa dilaksanakan di hari baik yang sudah ditentukan.
c. Baju pengantin dan make-up
Anda bisa menyewa, membeli, atau menjahit baju pengantin sendiri sesuai kebutuhan. Jika acara pernikahan berlangsung agak lama, siapkan baju ganti agar pengantin tampak fresh.
Masalah make-up juga tidak kalah penting karena ada banyak pengantin yang wajahnya justru terlihat “terlalu putih” dari warna kulit aslinya. Untuk menghemat biaya, Anda bisa minta tolong bantuan anggota keluarga atau teman yang ahli make-up. Pastikan make-up-nya juga sesuai dengan konsep pernikahan.
d. Katering
Salah satu pengeluaran yang besar dalam tahapan pernikahan adalah katering. Pertama, Anda harus memperkirakan berapa jumlah tamu yang akan datang apalagi jika mereka memboyong keluarganya sekaligus. Kedua, cicipi rasa makanan yang akan disajikan supaya sesuai dengan harapan Anda. Supaya tidak mubazir, Anda bisa menyajikan makanan dalam porsi yang sudah ditentukan daripada membiarkan para tamu mengambil makananannya sendiri.
e. Undangan
Undangan fisik dan digital bisa dipilih karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Lakukan survei harga undangan di pasaran atau desain sendiri sesuai keinginan. Undangan sebaiknya disebar minimal sebulan sebelum hari-H.
f. Suvenir
Ketika menentukan suvenir, pilih yang berkesan dan bermanfaat misalnya gelas, kipas, mangkuk, dll. Hindari memilih suvenir yang hanya bisa dipajang. Alternatif lain adalah suvenir dalam bentuk makanan misalnya roti dan kue kering.
g. Hiburan dan dokumentasi
Musik yang tepat akan menjadi pengiring yang mendukung acara pernikahan Anda. Menyewa penyanyi atau band bisa dilakukan jika Anda dan pasangan menyukai live music. Pertunjukan tari atau hiburan lain juga bisa dimasukkan dalam susunan acara.
Tahapan persiapan pernikahan berikutnya adalah dokumentasi yang biasanya melibatkan fotografer. Sebagai ahlinya, fotografer akan memastikan foto Anda bagus dengan pengaturan pose dan cahaya dibandingkan hasil foto sendiri dengan ponsel misalnya. Jasa paket fotografi pernikahan tentu akan memberikan hasil yang lebih memuaskan karena peralatan dan layanannya lebih lengkap.
Foto mampu mengabadikan momen-momen spesial Anda lebih lama. Anda juga bisa mempertimbangkan membuat rekaman video pernikahan. Apa pun pilihan Anda, sesuaikan dengan budget dan jangan memaksakan diri.
Ternyata ada banyak tahapan persiapan pernikahan yang perlu dijalani setiap pasangan sebelum hari-H. Yakinlah bahwa keluarga dan sahabat selalu siap membantu dan mendukung Anda. Jika sudah siap dan yakin, pasti jalan Anda akan dipermudah.